Majelis dan LembagaPersyarikatan

LHKP Muhammadiyah Depok Dorong Kader Berjuang di Jalur Politik

PDM DEPOK – Lembaga Hikmah dan Kegiatan Publik (LHKP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Depok menggelar Dialog Ideopolitor dengan tema “Politik Nilai Persyarikatan Muhammadiyah Terwujudnya Kader yang Berintegritas”, Sabtu (30/12/2023). Dialog terbuka yang dilaksanakan di Aula Puri Multazam Kukusan Kota Depok ini menghadirkan sejumlah caleg dari berbagai partai politik.

Beberapa caleg yang hadir, di antaranya Lahmuddin dari PAN, Hasbullah Rahmad dari PAN, Muhammad Kholid dari PKS, Bachtiar Dewantara dari Partai Ummat, Zulfahmi dari Partai Ummat, Anhar dari PAN, Muh. Isya Syafruddin dari PAN, dan Ahmad Tamami Husein dari PDIP.

Mahmudin Sudin selaku Ketua LHKP PDM Kota Depok menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menjalin silaturahim antara caleg dari kader Muhammadiyah dengan warga Muhammadiyah Kota Depok

“Insya Allah melalui kegiatan ini untuk sarana silaturahim antara warga Muhammadiyah dengan kader Muhammadiyah yang sedang berjuang di politik,” ungkap Mahmudin.

Selanjutnya, Mahmudin menyampaikan bahwa agar kita tidak meninggalkan caleg kita. “Janganlah teman-teman kita yang ingin berijtihad di bidang politik praktis dan bermohon menjadi caleg kita cuekin, karena tidak jarang mencueki caleg kita atau tidak mengakui caleg kita tapi ketika jadi baru kita aku-akuin,” pungkas Mahmudin.

Dia berpendapat upaya mendorong caleg Muhammadiyah dapat mendorong kemajuan dakwah Muhammadiyah. “Insya Allah kalau Muhammadiyah bisa memenangkan caleg maka kepentingan amar ma’ruf nahyi munkar Muhammadiyah bisa kita wujudkan melalui jalur politik,” ujar Mahmudin.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Provinsi Jawa Barat, Hasbullah Rahmat, yang hadir dalam kegiatan tersebut mengingatkan pentingnya mendorong kader Muhammadiyah untuk menjadi anggota DPRD.
Menurut dia, Muhammadiyah harus betul-betul mendorong kadernya untuk menjadi anggota DPRD karena jika menang nantinya akan kembali berkontribusi untuk organisasi Muhammadiyah. “Contohnya Pak Lahmuddin ini tiap tahun dia mengelola dana aspirasi Rp 3 miliar, bayangkan jika ada 7 caleg kader kita di sini yang naik jadi anggota DPRD akan banyak bantuan yang bisa disalurkan untuk Muhammadiyah,” ungkap Hasbullah.
Selain itu, Hasbullah juga menyampaikan terkait lamanya Muhammadiyah dalam merespons bantuan dari pemerintah. “Maka dari itu saya juga menyarankan agar Muhammadiyah menginventarisir sekolah-sekolah atau amal usaha Muhammadiyah dengan kondisinya masing-masing sehingga dapat diketahui yang mana harus lebih diutamakan dalam menerima bantuan,” ujarnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button