Muhammadiyah Perumus Utama Pancasila

Oleh : Aunurrofiq Fitriadi*
Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar memiliki peran yang sangat yang sangat penting dalam perjalanan sejarah bangsa. Dalam setiap perjalanan Muhammadiyah tidaklepas dalam peran serta membangun bangsa. Salah satunya adalah dalam penetuan Idiologi dan arah bangsa yaitu Pancasila.
Muhammadiyah ikut menentukan dan ikut berkontribusi atas lahirnya Pancasila dalam membangun 4 Pilar Idiologi bangsa.Para tokoh Muhammadiyah diantaranya Sukarno, Ki Bagus Hadikusumo, Kahar Muzakir, Kasman Singodimejo, KH Mas Mansur turut andil dan aktif dalam merumuskan Pancasila. Bahkan saat terjadi deadlock dalam penetuan sila Pansila dalam Piagam Jakarta karena sila pertama “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Kemudian Ki Bagus Hadikusumo mengalah dan berjiwa kstaria rela berinisiatif dengan menganti sila pertama Pancasila dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Bagi Muhammadiyah, Pancasila merupakan sudah final karena hasil konsesus para pendiri bangsa yang telah dirumuskan dan telah disepakati bersama. Muhammadiyah memandang Pancasila sebagai Dar al Ahdi wa al-Syahadah atau negara konsensus dan kesaksian. Dar al Ahdi wa-al-Syahadah adalah bagian dari Risalah Islam Berkemajuan yang merupakan pedoman Persyarikatan Muhammadiyah dan umat Islam Indonesia. Jadi jika ada yang berpandangan meragukan Muhammadiyah dengan Pancasila maka dia tidak tahu dan buta terhadap sejarah.
Bahkan Muhammadiyah dari sejak lahir ditahun 1912 hingga sekarang selalu berperan aktif dalam menjaga dan juga meneladani Pancasila. Setiap amal usaha Muhammadiyah yang ada selalu berprinsip sesuai dengan sila Pancasila yang bermanfaat terhadap selaruh warga utamanya adalah kesetaraan dan keadilan. Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga pada pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, yang menekankan persatuan, keadilan sosial, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Salah satu poin penting yang menunjukkan Muhammadiyah meneladani sila Pancasila adalah dalam bidang pendidikan. Muhammadiyah memiliki Amal Usaha Pendidikan. Puluhan ribu sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia berperan dalam memberikan akses pendidikan kepada masyarakat dari berbagai lapisan sosial. Prinsip-prinsip Muhammadiyah dalam pendidikan, seperti keadilan, kesetaraan, dan kebebasan berpendapat, sejalan dengan nilai-nilai Pancasila yang mengutamakan pendidikan yang merata dan berkualitas bagi semua warga negara. Bahkan disaat kenaikan UKT perguaruan tinggi negeri Muhammadiyah justru dapat berpihak dan berperan pada Mahasiswa yang terdampak diantaranya membolehkan membayar Pendidikan dengan hasil dari panen seperti yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Maumere di NTT.
Selain itu, Muhammadiyah juga aktif dalam bidang sosial dan kesehatan, melalui berbagai program seperti rumah sakit, pusat kesehatan, dan bantuan bagi masyarakat kurang mampu. Prinsip-prinsip kemanusiaan dan kepedulian sosial yang diusung oleh Muhammadiyah sejalan dengan sila ke-5 Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Saat terjadi pandemic covid19 maupun saat bencana alam Muhammadiyah ikut aktif dalam membantu Pemerintah dengan menerkukan ribuan relawan, seluruh fasilitas kesehatan Muhammadiyah juga membantu dan ikut aktif. Relawan Muhammadiyah juga membantu dalam memberikan sembako, terlibat dalam tanggap bencana, pemakaman dan lainnya. Semua itu dilakukan bukan hanya kepada warga yang beragama Islam saja, tetapi juga dilakukan kepada semua warga tanpa mengenal agama, suku, ras dan juga latar belakang politik maupun status sosialnya. Bahkan BPJS saat itu sampai berhutang sampai ratusan Trilyun kepada Rumah Sakit Muhammadiyah di Indonesia akibat dari terlambatnya pembayaran.
Amal usaha Muhammadiyah seperti Panti Asuhan, Panti Jompo, Rumah singgah dan juga lainnya selalu hadir pada masyarakat yang mereka membutuhkan pertolongan. Padahal hal itu merupakan tanggungjawab Negara yang telah dijamin dalam konstitusi UUD 45 namun Muhammadiyah tetap selalu terdepan dan juga berperan aktif tanpa kenal lelah ikut berkontribusi dalam melayani masyarakat.
Muhammadiyah juga telah aktif dalam mendukung upaya pembangunan bangsa, baik melalui partisipasi dalam berbagai kegiatan sosial maupun pendidikan politik yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kebangsaan dan cinta tanah air. Muhammadiyah juga telah terlibat dalam dialog antarumat beragama dan upaya membangun toleransi antarumat beragama di Indonesia, yang sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika
Peran Muhammadiyah dalam meneladani Pancasila tidak perlu diragukan lagi. Dalam setiap membangun amal usaha, Muhammadiyah selalu menerapkan prinsip berkeadilan, kesetaraan dan beradap. Muhammadiyah, dengan prinsip-prinsip Islam Berkemajuan yang moderat dan inklusifnya, dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjaga keberagaman, serta memperkuat fondasi bangsa yang kokoh dan berdaulat sehingga dapat menjadi negara sesuai dengan cita-cita bersama Negara Baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur.
* (Anggota MPI PDM Kota Depok)