Majelis dan LembagaPersyarikatan

KH Endang Mintarja Dorong Penguatan Pemahaman Tarjih

PDM DEPOK, Parung, Bogor – Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Dr KH Endang Mintarja hadir dalam Baitul Arqom Pimpinan dan Pembinaan Ideopolitor yang digelar MPK-SDI PDM Kota Depok di Wisma BGP Banten, Parung, Bogor, Ahad (3/12/2023). KH Endang menyampaikan, Muhammadiyah sangat kaku dalam persoalan akidah.

Segala sesuatu yang menyangkut akidah dalam Muhammadiyah, kata dia, harus bersumber pada dalil-dalil yang kuat dan meyakinkan, yakni Al-Quran dan hadis mutawatir. Akidah ini, KH Endang menjelaskan, menyangkut perihal keimanan atau keyakinan seseorang, sehingga dalilnya pun mau tak mau harus meyakinkan. Kalau dalilnya saja diragukan, tidak kuat, maka ini akan sulit membangun keyakinan. “Maka untuk urusan akidah, keyakinan, harus ada sumber yang meyakinkan,” ujarnya.

KH Endang menjelaskan, dalam hal akidah, Muhammadiyah memang tekstual, tetapi takwil diperlukan jika hal tersebut menyangkut dengan tanzih atau berkaitan dengan kemahasucian Allah SWT. Artinya, pemaknaan secara tekstual tersebut jangan sampai berpotensi syirik dengan membayangkan Allah SWT sama dengan makhluk-Nya.

Kendati begitu, Muhammadiyah bersikap menghormati adanya perbedaan pandangan dan pendapat. “Ketika ada hadis tentang akidah tapi (hadisnya) tidak mutawatir maka Muhammadiyah tidak akan mewajibkan. Tapi, juga tidak menolak (menyalahkan) jika ada orang yang memercayainya,” ungkap KH Endang dalam penyampaian materinya.

Selain urusan akidah, manhaj tarjih Muhammadiyah juga mencakup urusan ibadah dan muamalah. Muhammadiyah dalam urusan akidah bersifat tekstual. Sementara dalam hal ibadah, terbagi menjadi dua, yakni ibadah mahdhah bersifat tekstual dan ibadah ghairu mahdhah yang lebih kontekstual.

“Dalam Muamalah, prinsip awalnya boleh, kecuali suatu hari ditemukan ada hal-hal yang haram,” ungkap dia. Prinsip bermuamalah dalam pandangan Muhammadiyah bersifat kontekstual, fleksibel , dan progresif. Sebab itulah dalam wilayah muamalah, Muhammadiyah mendorong adanya pembaruan dan inovasi.

Di akhir penyampaiannya, KH Endang mengajak seluruh peserta untuk menguatkan pemahaman tarjihnya dengan mengikuti kegiatan pengajian tarjih secara rutin. Hal ini dinilai penting dalam rangka penguatan dan pembinaan kader Persyarikatan. (sho)

Related Articles

4 Comments

  1. Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button