Esai/Opini

Strategi Menggiatkan Literasi Digital Berkelanjutan

PDM DEPOK – Oleh: Wafi Syukri Baraja*

Dewasa ini, kita sering dihadapkan dengan berbagai narasi maupun problematik yang beragam dan dinamis terlebih pada era modern. Era ini membawa kemajuan pesat disegala lini namun juga memiliki dampak buruk yang merebak luas bila tak bijak ataupun membuka mata akan segenap informasi yang ada. Kita ketahui bersama bahwa semua kemajuan itu memiliki sisi buruk juga, contohnya kemajuan digital yang harus diimbangi dengan adaptasi dan resiliensi sumber daya manusia Indonesia. Mengapa demikian? Karena tentu dampak buruk yang paling umum yang dapat timbul dari digitalisasi yaitu maraknya penyebaran hoaks. Hoaks dapat mudah dipercaya dan tersebar secara merata akibat propaganda suatu kepentingan golongan. 

Untuk mitigasi problematik diatas diperlukan strategi yang terejawantahkan secara masif dan berkelanjutan bukan hanya sementara atau temporal belaka. Berkelanjutan ini haruslah menjadi manifestasi gerakan yang tersistematis dan berkesinambungan antar sektor. Sebelum lebih jauh, menurut hemat saya perlu saya garis bawahi urgensi gerakan literasi digital yang berkelanjutan antara lain; 

  1. Modal masyarakat dengan terkapasitasi mengenai aksesi, justifikasi nilai dan penggunaan informasi lebih kritis
  2. Upaya preventif dalam menanggulangi hoaks yang tersebar sehingga meningkatkan taraf dalam memutuskan Keputusan penting dalam kehidupan sehari-hari maupun pekerjaan
  3. Kesiapan sumber daya manusia untuk menyambut tantangan dunia kerja yang makin modern
  4. Optimalisasi pengembangan sumber daya manusia yang kritis dan adaptif dalam menggunakan literasi digital untuk kebermanfaatan kelompok maupun diri pribadi

Untuk itu saya mencoba meramu formulasi strategi menggiatkan literasi digital berkemajuan dengan beberapa hal:

1. Pengembangan Pendidikan dan Kompetensi

Hal ini dapat dimulai dengan pemasifan program pelatihan untuk guru dan pelaku Pendidikan non formal agar kemajuan tidak dirasa asing dan sulit tapi justru dipandang sebagai peluang untuk memajukan bangsa melalui andil anak bangs aitu sendiri. Pengembangan ini tak cukup berhenti disektor pemdidikan yang merupakan pilar kemajuan bangsa, namun perlu digerakkan juga untuk meningkatkan kompetensi dalam profesi apapun. Yang mana dengan meingkatnya aksesi dan pemahaman akan timbul transformasi sosial secara menyeluruh dan meningkatkan daya saing kekancah global.

2. Membangun Kemitraan dengan Pemerintah dan Sektor Swasta

Menyiapkan pembuatan regulasi yang mendukung kemajuan literasi digital, sebagai contohnya adalah mendorong CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan dibidang teknologi dan informasi. Disisi lain, dibutuhkan jalinan kerjasama yang sistematik guna implementasi.

3. Mendukung Komunitas dan Gerakan Sosial

Dukungan dapat dilakukan dengan mendorong komunitas untuk berperan proaktif dalam sosialiasi dan pemberdayaan literasi digital berbasis masyarakat serta bukan hanya tersentralisasi di jawa namun merata sampai ke daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal) karena tentu gerakan ini untuk berdampak secara nasional. Selanjutnya dibutuhkan kampanye kolaboratif melalui media sosial guna rekonstruksi kesadaran. 

4. Pemberdayaan Konten Edukatif dan Positif

Membuat analisis sosial dan pasar agar konten digital yang dihasilkan edukatif, menarik, dan tepat guna. Itu semua perlu ditambah dengan pengembangan platform dan aplikasi yang mendukung Pendidikan digital.

5. Memulai Penanaman Literasi Digital Berbasis Keluarga

Menjelaskan pada anak bahwa literasi digital itu penting dan membuka mata akan kemajuan yang pesat yang didukung dengan pengajaran etika dan keamanan digital sejak dini.

Dari beberapa gagasan diatas masih banyak yang harus kita renungi dan benahi seperti; minimnya akses terhadap perangkat dan internet didaerah 3T, masalah literasi dasar yang masih tergolong rendah, dan tantangan dalam menyelaraskan konten digital agar diakses dengan tepat oleh semua kalangan serta usia. Untuk itu dimulai dari kontemplasi yang suci untuk baktiku pada negeri semoga siapapun yang membaca tulisan ini dapat terketuk untuk bergerak dengan hati yang bersih dengan mengusung semangat kebangsaan yang tinggi.

*Program pascasarjana magister keselamatan dan kesehatan kerja di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button