Esai/Opini

Refleksi Hari Pahlawan 10 November: Menghargai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

“Negara memiliki kewajiban untuk memberikan prioritas kepada para pahlawan tanpa tanda jasa ini. Kehadiran nrgara selain memberikan jaminan dan perlindungan hukum kepada para pendidik, juga memastikan kesejahteraan para pendidik.”

PDMDEPOK.COM – Hari ini tanggal 10 November Bangsa kita memperingati hari pahlawan yang merupakan bentuk dari penghormatan kita terhadap para pendahulu kita, para pahlawan kita. Pada dasarnya memperingati Hari Pahlawan bukan sekadar mengenang jasa para pejuang yang telah gugur di medan pertempuran fisik, tetapi juga menjadi momentum untuk menemukan dan memahami makna kepahlawanan yang relevan dengan tantangan Bangsa Indonesia saat ini. Ditengah transformasi sosial dan politik yang begitu dinamis, kepahlawanan tidak lagi hanya terfokus pada aksi-aksi heroik di medan perang, tetapi meluas mencakup keberanian, pengorbanan, dan kontribusi nyata di berbagai bidang kehidupan bangsa. Pahlawan masa kini adalah mereka yang berani mengambil langkah inovatif dalam pendidikan, kesehatan, teknologi, lingkungan, dan bidang lainnya demi meningkatkan kualitas hidup Bangsa Indonesia.

Keberanian seorang ilmuwan dalam menciptakan inovasi yang membantu menyelesaikan masalah sosial, pengorbanan seorang guru yang berjuang mencerdaskan anak bangsa di pelosok, hingga dedikasi para tenaga medis yang menghadapi pandemi tanpa kenal lelah, adalah contoh nyata dari kepahlawanan modern yang layak dihargai dan dikenang. Dengan demikian, memperingati Hari Pahlawan berarti memberikan apresiasi kepada semua individu, dengan cara dan bidang mereka masing-masing, turut serta dalam membangun bangsa dan memberikan dampak positif bagi kehidupan banyak orang. Mereka yang secara aktif membantu masyarakat kurang mampu, memberdayakan komunitas untuk mandiri, dan berjuang meningkatkan kesadaran terhadap berbagai isu kemanusiaan seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan, adalah contoh nyata dari pahlawan masa kini.

Orang-orang yang memberikan kontribusi tanpa pamrih, yang bekerja dengan tulus untuk meningkatkan kualitas hidup orang lain, dan yang berani melawan ketidakadilan adalah sosok yang menghidupkan semangat kemanusiaan dan kepedulian. Mereka memperlihatkan bahwa kepahlawanan masa kini melibatkan keberanian untuk bertindak, ketulusan untuk berkorban, dan semangat kolektif untuk menciptakan perubahan yang berdampak positif bagi sesama, menjadikan masyarakat lebih sejahtera dan berkeadilan.

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Guru seringkali disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena peran besar yang mereka emban dalam membentuk masa depan bangsa, meskipun seringkali tanpa penghargaan yang cukup setimpal. Sebagai pendidik, guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, moral, dan etika generasi penerus bangsa. Mereka adalah figur yang menginspirasi, membimbing, dan memberikan teladan kepada siswa, dengan penuh dedikasi dan pengorbanan, baik dalam menghadapi tantangan di kelas maupun di luar kelas. Meskipun hasil dari kerja keras mereka seringkali tidak langsung terlihat, pengaruh mereka akan tercermin dalam kesuksesan dan perkembangan kehidupan pribadi dan profesional para siswa di masa depan.

Dalam menjalankan tugasnya, guru seringkali menghadapi berbagai masalah, mulai keterbatasan fasilitas pendidikan yang terbatas, tantangan kurikulum berubah-ubah, hingga dilema dalam penanganan anak. Kasus Ibu Supriyani, seorang guru honorer dari Konawe Selatan, Sulawesi Utara, diseret ke meja hijau. Ia diduga menganiaya muridnya yang merupakan anak polisi. Setelah sepekan berada di penjara, penangguhan penahanan Supriyani dikabulkan Pengadilan Negeri Andoolo. Kejadian Supriyani ini viral di media sosial, saat tagar ‘Save Ibu Supriyani, S.Pd’ beredar luas. Kejadian melaporkan guru karena diduga melakukan kekerasan dalam mendisiplinkan murid ke aparat penegak hukum bukan kali ini terjadi. Dalam rentang waktu 10 tahun, pengadilan banyak memutus kasus kekerasan yang dilakukan oleh guru kepada siswanya. Ada guru yang divonis bersalah, tidak sedikit juga yang divonis bebas. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru dan sekaligus Pendidikan saat ini, dimana peran pahlawan tanpa tanda jasa seakan tertutup hanya karena dianggap melakukan kekerasan terhadap muridnya pada saat melakukan pembinaan, suatu peristiwa yang di masa lalu menjadi hal yang biasa dilakukan.

Meskipun dengan segala keterbatasan dan rumitnya praktek Pendidikan tersebut, guru terus setia menjalankan tugas mulia mereka dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan. Mereka menyadari bahwa pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak bangsa. Guru berusaha memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus kepada setiap siswa, membimbing mereka untuk berkembang tidak hanya dalam aspek akademis, tetapi juga dalam pembentukan karakter dan kepribadian. Dedikasi guru tidak terbatas pada jam mengajar di kelas, tetapi meliputi segala bentuk usaha yang mereka lakukan untuk membantu siswa mengatasi tantangan belajar, memberikan dukungan emosional, dan menjadi panutan yang baik. Mereka menjalankan peran mereka sebagai pendidik dengan sepenuh hati, membentuk generasi penerus yang cerdas, berbudi pekerti, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Negara memiliki kewajiban untuk memberikan prioritas kepada para pahlawan tanpa tanda jasa ini. Kehadiran negara selain memberikan jaminan dan perlindungan hukum kepada para pendidik juga memastikan kesejahteraan para pendidik. Inilah yang saat ini juga menjadi perhatian khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah saat ini Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti untuk segera meningkatkan gaji dan pendapatan Guru sebagai bentuk perhatian pemerintah saat ini. Semoga kita menjadi bangsa yang bisa berterimakasih, terimakasih kepada para pahlawan bangsa dan terimakasih kepada para guru yang telah berjuang tanpa kenal lelah dalam mencerdaskan generasi bangsa. Wallahu’alam bimurodi.

Penulis : Dr. Heri Solehudin Atmawidjaja (Dosen Pascasarjana Uhamka Jakarta, Wakil Ketua Forum Doktor Sospol Universitas Indonesia, Direktur Heri Solehudin Center).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button