Khutbah Jumat: Keutamaan Puasa Ramadan

PDMDEPOK.COM – إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
وَقَالَ الله تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Kita bersyukur kepada Allah karena sebentar lagi kita akan memasuki bulan yang penuh berkah, bulan yang dinanti-nanti oleh kaum Muslimin, yaitu bulan Ramadan.
Sebagai salah satu rukun Islam, puasa Ramadan memiliki keutamaan yang luar biasa. Rasulullah Saw telah menjelaskan banyak keutamaan puasa di bulan ini dalam berbagai hadis sahih.
Hari ini, kita akan mengingat enam keutamaan utama puasa Ramadan agar kita semakin bersemangat dalam menyambut dan menjalankan ibadah ini dengan penuh keimanan dan pengharapan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Pertama, puasa Ramadan menjadi sebab diampuninya dosa-dosa yang telah lalu.
Keterangan ini berdasarkan hadis Nabi Saw:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه البخاري ومسلم)
“Dari Abū Hurairah (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw telah bersabda: Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadan dengan dengan penuh kesadaran iman dan pengharapan (terhadap Allah) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR al-Bukhārī dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sarana penyucian jiwa. Orang yang berpuasa dengan penuh kesadaran akan memperoleh rahmat pengampunan dari Allah.
Hadis ini diperkuat dengan hadis yang lain, sebagaimana termaktub dalam kitab Shahih Muslim:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيٌّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَعَرَفَ حُدَودَهُ وَتَحَفَّظَ مِمَّا كَانَ يَنْبَغِي لَهُ أَنْ يَتَحَفَّظَ فِيهِ كَفَرَ مَا قَبْلَهُ ( رواه أحمد وابن حبان والبيهقي، وحسنه الأرنؤوط).
“Dari Abū Sa’id al-Khudrī (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadan dan mengetahui batasnya- batasnya serta memelihara diri dari apa yang seharusnya dia memelihara diri dan menjauhi dosa-dosa besar, niscaya Allah menghapus dosa-dosanya yang terdahulu.” (HR Muslim).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Selain itu, pahala puasa juga tidak terbatas.
Keterangan ini berdasarkan narasi dari sebuah hadis qudsi.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ فَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفِ إلا الصِّيَامَ هُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِى بِهِ إِنَّهُ يَتْرُكُ الطَّعَامَ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِ وَيَتْرُكُ الشَّرَابَ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي فَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِى بِهِ (رواه الدارمي وأحمد)
“Dari Abū Hurairah r.a. (dilaporkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Allah Ta‘ala berfirman: Setiap amal anak Adam (manusia) adalah untuk dirinya, dan ganjaran kebaikan itu dilipatkan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa. Dia adalah untuk-Ku dan Aku yang membalasnya (dengan tanpa batasan). Orang yang berpuasa itu meninggalkan makanan dan syahwatnya demi Aku, dan meninggalkan minuman dan syahwatnya demi Aku. Maka puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku membalasnya.” (HR adDārimī).
Dari hadis ini, kita memahami bahwa ganjaran puasa berada di luar batas hitungan manusia karena puasa adalah bentuk ibadah yang menunjukkan keikhlasan tertinggi seorang hamba.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Keistimewaan lainnya ialah orang yang berpuasa mendapatkan dua kegembiraan: kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan saat bertemu dengan Allah.
Hal tersebut berdasarkan hadis Nabi Saw:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ إِفْطَارِهِ وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (رواه أحمد)
“Dari Abu Hurairah, dari Nabi saw (bahwa) beliau bersabda: Orang yang berpuasa itu memiliki dua kegembiraan: kegembiraan saat berbuka puasa dan kegembiraan ketika menghadap Tuhannya Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung.” (HR Ahmad).
Kebahagiaan berbuka adalah simbol keberhasilan dalam menjalankan ketaatan, sementara kegembiraan di akhirat adalah balasan besar bagi mereka yang berpuasa dengan ikhlas.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Lain daripada itu, puasa juga dapat menjadi tameng kita dari siksa neraka.
Mari kita simak baik-baik hadis ini:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَاعَدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا (رواه البخاري ومسلم).
“Dari Abū Sa’id al-Khudri r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Barang siapa berpuasa satu hari di jalan Allah akan dijauhkan Allah dirinya dari neraka sejauh tujuh puluh tahun.” (HR Muslim).
Hadis ini menunjukkan betapa besarnya perlindungan yang diberikan Allah kepada hamba-Nya yang berpuasa dengan baik dan menjaga dirinya dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Orang yang berpuasa juga memiliki kehormatan khusus di akhirat, yaitu masuk surga melalui pintu khusus yang bernama Ar-Rayyan.
عَنْ سَهْلِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ (رواه البخاري)
“Dari Sahl r.a., dari Nabi saw (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Sesungguhnya di syurga terdapat sebuah pintu yang diberi nama ar-Rayyan, yang melaluinya orang-orang berpuasa masuk ke syurga di hari kiamat. Pintu itu tidak dilalui oleh siapa pun selain mereka. Di akhirat nanti dilakukan pemanggilan: Mana orang-orang yang berpuasa? Lalu mereka berdiri (dan masuk ke syurga) dan tidak ada seorang pun masuk melalui pintu itu. Apabila mereka telah masuk pintu itu ditutup sehingga tidak ada seorangpun masuk melaluinya.” (HR al- Bukhāri).
Ini merupakan bentuk penghormatan Allah bagi mereka yang telah menahan diri dari godaan dunia dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan berpuasa.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Keistimewaan terakhir dari puasa di bulan Ramadan adalah bulan penuh rahmat, di mana pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Rasulullah Saw bersabda:
إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتَّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ (رواه البخاري)
“Ketika datang bulan Ramadan, pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Al-Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa Ramadan adalah kesempatan besar untuk meningkatkan ibadah dan memperbanyak amal kebaikan karena berbagai godaan dan rintangan telah diminimalkan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Marilah kita menyambut bulan Ramadan dengan penuh kebahagiaan dan kesiapan. Jangan sampai kita menyia-nyiakan kesempatan besar ini. Jadikan puasa sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas iman serta amal ibadah kita. Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang mendapatkan keberkahan dan keutamaan Ramadan. Amin.
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II