Tokoh

Helmi, Inisiator PRM Abadi Jaya Kota Depok

PDM DEPOK – Oleh: Muhsin MK.

Namanya tidak dikenal luas seperti pimpinan Muhammadiyah di daerahnya. Namun, peran dan jasanya tak dapat dilupakan dan dinilai kecil dalam gerakan Muhammadiyah, khususnya di Ranting Abadi Jaya, Sukmajaya, Kota Depok.

Ustaz yang berasal dari pedalaman Bantar Kawung, Bumiayu Brebes, Jawa Tengah, ini merantau ke Jakarta. Ia menikah dengan seorang wanita blasteran. Bapaknya orang Minang dan ibunya asal Yogyakarta. Namun, kedua mertuanya sama sama paham tentang Muhammadiyah.

Dari daerah Karang Anyar, keduanya pindah rumah di dekat Pasar Musi, Depok Timur l, Kota Depok, sejak tahun 1980-an. Keduanya membuka usaha menjahit pakaian. Di sela-sela kesibukannya melakukan usaha di rumah sendiri, pada sore dan malam hari, Helmi mengajar mengaji anak anak dan remaja di lingkungan masyarakatnya.

Di antara murid muridnya terdapat anak anak penduduk asli Cipayung, Depok. Penduduk setempat masih alergi dengan Muhammadiyah. Bahkan, ada pula yang membenci orang-orang yang dipandang berpaham Muhammadiyah.

Namun, murid-muridnya, termasuk orang tuanya bersimpati kepada Helmi dan pahamnya. Di antara murid-muridnya itu ada yang membantu kegiatan Muhammadiyah Ranting Abadi Jaya. Pedagang pasar Musi ada pula yang aktif dalam membantu. Termasuk terlibat dalam pengajian dan pelaksanaan shalat idul Fitri dan Idul Adha.

Selain membuka pengajian anak-anak dan remaja, Helmi juga merintis taklim kaum ibu dan warga Muhammadiyah di Depok Timur. Taklim diadakan sepekan sekali. Karena hubungan baiknya dengan Lurah Abadi Jaya dan stafnya, tempat taklim dapat diadakan di aula kelurahan. Sekali kali taklimnya dilaksanakan dari rumah ke rumah jamaah dan warga Muhammadiyah.

Guru yang biasa mengisi taklim adalah Ustaz Sa’adun Saleh BA. Ternyata ustaz yang berasal dari Wonosobo ini adalah perintis dan mantan Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Perumnas Depok II Timur. Saat kegiatan taklim dilaksanakan itulah timbul gagasan dari Helmi dan warga Muhammadiyah lainnya untuk mendirikan PRM Abadi Jaya yang belum ada.

Alasannya, wilayah Perumnas Depok Timur sudah dibagi menjadi dua, yakni Kelurahan Abadi Jaya dan Kelurahan Bakti Jaya. Di kelurahan Bakti Jaya sudah berdiri PRM Bakti Jaya. Karena itu, Helmi atas dukungan Sa’adun, Mulani MK, Dr. Hasan Rahmat dan jamaah taklim lainnya bersepakat merencanakan untuk mengadakan Musyawarah Ranting (Musyran) Muhammadiyah 1 dalam rangka pembentukan PRM Abadi Jaya. Musyran berhasil dilaksanakan tahun 1999 di aula Kelurahan Abadi Jaya

Panitia Musyran langsung dipimpin oleh Helmi, dibantu beberapa jamaah taklim Muhammadiyah yang masih muda. Suparmanto yang bekerja di Pasar Musi diminta sebagai pembaca tilawah Al-Qur’an. Sa’adun Saleh memberikan sambutan mewakili Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukmajaya. Calon ketua yang diajukan antara lain: Dr. Hasan Rahmat, Mulani MK, dan Muhsin MK.

Dalam Musyran PRM Abadi Jaya periode pertama, 1990-1995, terpilih Muhsin MK, yang mendapatkan suara terbanyak. Adapun Dr. Hasan Rahmat dan Mulani MK, suara terbanyak kedua dan ketiga duduk sebagai Wakil Ketuanya. Sedangkan Helmi dimasukkan sebagai salah satu Anggota Bagian Tabligh PRM Abadi Jaya. Ketuanya, Dadang, asal dari Leuwiliang Bogor.

Kegiatan PRM Abadi Jaya yang berhasil dirintis bersama pengurus lainnya dan hingga kini masih berjalan adalah pelaksanaan shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Lokasinya di Jalan Baru, Proklamasi Ujung, di depan ruko. Helmi bersama murid muridnya sedemikian aktif dan bersemangat dalam menggerakkannya sehingga kegiatan ibadah itu terlaksana dengan baik. Dapatlah dikatakan bahwa kegiatan tersebut berjalan langgeng tidak terlepas dari peran dan jasa beliau dan murid-muridnya.

Peran dan jasa Helmi juga dalam menggarap kelompok marginal di Kelurahan Abadi Jaya, yaitu komunitas pemulung yang tinggal di gubuk beratap seng di Lembah Abadi. Beliau dan Ketua PRM Abadi Jaya aktif mengisi pengajian dan pelaksanaan shalat Tarawih di mushala kecil yang berdiri di daerah kumuh tersebut. (ed: soleh)

Related Articles

Back to top button