Persyarikatan

Di Hadapan Ulama NU, Abdul Mu’ti Paparkan Urgensi Ilmu untuk Merespon Tantangan Masa Depan

PDMDEPOK.COM – Hadir sebagai pembicara di Sarasehan Ulama yang diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) pada Selasa (4/2), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti ungkap usaha pendidikan Indonesia untuk menyiapkan generasi yang basthotan fil ilmi atau knowledgeable.

Kedua istilah tersebut – basthotan fil ilmi dan knowledgeable berarti orang yang serba tahu, bukan yang serba tidak tahu. Akan tetapi, dalam membangun Indonesia yang kuat dan maju, serta merespon tantangan masa depan keluasan ilmu saja tidak cukup, melainkan juga dibutuhkan manusia yang kuat fisiknya.

Menyitir kisah tentang Thalut dalam Al Qur’an, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa menjadi pemimpin itu harus disertai dengan kelebihan luasnya ilmu dan kuatnya fisik. Jika melihat dari sisi ini, Mu’ti menyatakan Asta Cita khususnya nomor 4 yang dicanangkan pemerintah sekarang sesuai dengan nilai Islam dan Qur’an.

Tak cukup sampai di situ, dalam membangun negara yang kuat menurutnya juga diperlukan sumber daya manusia yang dapat dipercaya atau berintegritas. Artinya, dalam merespon tantangan dunia masa depan dibutuhkan manusia yang kuat fisik, dapat dipercaya, kemudian ditopang oleh luasnya ilmu.

“Dunia masa depan adalah dunia yang ditentukan oleh kekuatan ilmu. Kalau kita bicara ekonomi sekarang, orang bicara mengenai knowledge based economy – ekonomi yang konstruksi dasarnya adalah ilmu,” ungkap Mu’ti.

“Oleh karena itu maka tentu saja pendidikan harus menyiapkan generasi bangsa kita ini untuk semakin memiliki ilmu, basthotan fil ilmi itu artinya knowledgeable person – orang yang serba tahu bukan yang serba tidak tahu,” imbuhnya.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini menyampaikan, pendidikan bagi anak-anak Indonesia ini diberikan sejak pra sekolah. Langkah ini diambil sebagai pondasi untuk menguatkan pendidikan dasar.

Gerak langkah di bidang pendidikan tersebut menurutnya telah dilakukan oleh ormas keagamaan seperti Muhammadiyah dengan NU. Di mana kedua ormas ini memiliki jenjang pendidikan sejak Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi.

Related Articles

Back to top button