Menjaga Semangat Literasi, PDM Depok Luncurkan 3 Buku Sekaligus
PDM Depok, Beji – Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MPI PDM) Kota Depok melakukan gerakan literasi dengan meluncurkan tiga buku sekaligus. Bertempat di MTs Muhammadiyah 1 Depok pada Ahad, 24 November 2024.
Dalam launching ini, MPI PDM Depok meluncurkan tiga buku dengan judul Matahari Terbit di Kampung Kami, Pendidikan yang Merdeka, dan Belajar Bekarya Bergembira. Buku tersebut merupakan karya Abdul Mutaqin, Andi Maulana yang merupakan anggota MPI PDM Depok, serta karya PP IPM.
Acara ini dihadiri oleh Arif Jamali Muis yang merupakan Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Ali Wartadinata (Ketua PDM Kota Depok), Yana Aditya (Wakil Ketua PDM Kota Depok), H. Idrus Yahya (Bendahara PDM Kota Depok), Nurhayati (Ketua PD Aisyiyah Kota Depok), Jowanda Harahap (Sekretaris Jenderal PP IPM).
Peluncuran tiga buku ini merupakan bagian dari upaya memperkenalkan dan mendokumentasikan perjalanan organisasi Muhammadiyah di Kota Depok dalam membangun masyarakat yang Islami dan berkemajuan. Serta bagian dari kiprah Muhammadiyah dalam kontribusi untuk umat dan bangsa yang membangun Indonesia berkemajuan.
Arif Jamali Muis mengatakan, literasi adalah napas Persyarikatan. Muhammadiyah dalam membuat Amal Usaha yang jumlahnya puluhan ribu karena memahami literasi dengan benar. “KH Suja dalam mendirikan Rumah Sakit Muhammadiyah PKU ini karena adanya semangat literasi dalam memahami teologi Al-Maun,” ujarnya yang juga Sekretaris PWM DI Yogyakarta.
Sementara itu, Ali Wartadinata menyampaikan bahwa buku ini merupakan inspirasi karena merekam perjalanan spirit kearifan para perintis Muhammadiyah Depok. “Buku ini menjadikan rekam sejarah serta juga menjadi inspirasi bagi Angkatan Muda Muhammadiyah untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi nyata,” ujarnya.
Ketua PDM juga berharap agar dari Ranting dan Cabang juga aktif menuliskan sejarah dari mulai berdiri hingga sekarang yang nantinya bisa dijadikan buku.
Buku Matahari Terbit di Kampung Kami ini menggambarkan bagaimana dinamika sejarah panjang Muhammadiyah di Kota Depok. Muhammadiyah dalam masa awal di Depok ditolak dan dimusuhi karena dianggap berbeda dengan masyarakat sekitar. Dengan percaya diri, tangguh, dan tanpa menyerah maka para perintis ini berhasil mendirikan Muhammadiyah hingga memiliki berbagai puluhan amal usaha serta ribuan jamaah aktif.
Selain itu, peluncuran buku ini juga diramaikan dengan diskusi serta sesi foto dan tanda tangan buku oleh para penulis dan narasumber. Buku ini diharapkan menjadi inspirasi dan sumber pencerahan dalam semangat mewujudkan Indonesia berkemajuan. (ARF)