Abdul Mu’ti: Masjid Muhammadiyah Jangan Seperti Kaleng Biskuit

PDM DEPOK, Bojongsari – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (Sekum PP) Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd mengatakan bahwa masjid Muhammadiyah jangan seperti Kaleng Biskuit. Hal tersebut disampaikan saat memberikan tausiyah di acara Halal Bi Halal dan Lelang Wakaf untuk Masjid At-Tanwir Bojongsari di Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Kamis (09/05).
Menurut Mu’ti, masjid harus menjadi tempat ibadah dan tempat membangun ukhuwah di segala dimensi kehidupan. Terkhusus bagi masjid Muhammadiyah, dia menitip betul bahwa ibadah-ibadah yang ada di dalamnya harus sesuai tuntunan Muhammadiyah.
“Masjid Muhammadiyah jangan seperti Kaleng Khong Gu*n. Kalengnya Khong Gu*n, isinya rengginang,” ungkap Abdul Mu’ti dengan guyonan khasnya sembari diiringi tepuk tangan peserta.
Mu’ti menjelaskan, jangan sampai masjid-masjid milik Muhammadiyah hanya berlabelkan Muhammadiyah dari luar, tetapi amalan dan ibadah di dalamnya tidak sesuai tuntunan Muhammadiyah. Maka dari itu, dirinya berpesan seluruh Masjid Muhammadiyah harus mengamalkan ibadah sesuai tuntunan amalan Muhammadiyah.
“Sesekali imamnya boleh dari luar Muhammadiyah, misalnya dari NU ataupun yang lainnya. Tapi, untuk shalat Subuh, ada dispensasi untuk tidak pakai qunut dulu,” tambah Mu’ti disambut gelak tawa para peserta.
Dia menegaskan, masjid Muhammadiyah harus menjalankan amalan Muhammadiyah, terlebih bila sesekali imamnya bukan dari Muhammadiyah. Selain itu, dengan sesekali mengizinkan imam dari luar Muhammadiyah menandakan bahwa Warga Muhammadiyah sangat menjaga ukhuwah keislaman.
“Jangan ukhuwahnya hanya ada di dalam ayat, tetapi harus berwujud. Bahkan, misalnya diadakan pengajian kitab kuning, pengajarnya dari Kyai NU. Itu, boleh saja,” ungkap Mu’ti.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PCM Bojongsari Dr Zamah Sari MAg menyambut positif apa yang diungkapkan Sekum PP Muhammadiyah. Dia mengatakan, setelah Masjid At-Tanwir berdiri, para pengelola di dalamnya akan mendapatkan perhatian serius, mulai dari program hingga pengelolanya. Bahkan, masjid akan difungsikan 24 jam untuk jamaah.
“Imam dan marbut masjid akan kita carikan dari orang-orang yang memang khusus hanya menjadi Imam dan marbot. Kebutuhannya akan PCM Bojongsari penuhi Insya-Allah. Mohon do’anya, agar kami dari unsur Pimpinan di PCM Bojongsari bisa diberi kemudahan oleh-Nya,” ungkap Zamah Sari.
Zamah Sari menambahkan, Masjid At-Tanwir akan menjadi pusat kebudayaan masyarakat Bojongsari. Sehingga fungsi masjid akan menjadi lebih luas, karena segala bentuk kebaikan bisa dibicarakan di masjid. “Segala hal menyangkut kebudayaan dan kemanusiaan, akan kita mulai dari masjid ini,” ujarnya.
Sementara itu, Hamli Syaifullah sebagai ketua panitia menambahkan bahwa siapa pun yang hendak menitipkan hartanya dalam bentuk wakaf, bisa langsung ditransfer ke Rekening KL LazisMu PCM Bojongsari dengan No. Rek: 7253269547, Bank Syariah Indonesia (BSI), An. KL LazisMu PCM Bojongsari. “Setelah transfer, jangan lupa konfirmasi ke Bendara Panitia, Pak Dondri Malano, SE., dengan No. WA 0852-8886-5056,” ungkap Hamli.
Selain itu, Hamli mengucapkan banyak terimakasih kepada para muhsinin yang telah menitipkan hartanya untuk Pembangunan Masjid At-Tanwir dan Gedung Dakwah Muhammadiyah. Semoga, seluruh kebaikan akan dibalas dengan balasan sebesar-besarnya oleh-Nya.
“Kepada para muhsinin, kami ucapkan banyak terimakasih. Kemudian, bagi siapapun yang hendak berwakaf, dengan jumlah berapapun, akan kami terima. Sekali lagi, terima kasih dan kami tunggu wakaf terbaiknya,” ungkapnya. (hamli)