Persyarikatan

Mudik Ramah Difabel 2025: MPKS PP Muhammadiyah Fasilitasi 150 Keluarga Pemudik

PDMDEPOK.COM – Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah kembali menggelar program Mudik Ramah Difabel sebagai bagian dari Ramadan Inklusi 2025.

Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Himpunan Difabel Muhammadiyah (Hidimu), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta didukung oleh LAZISMU Pusat, Bank Syariah Indonesia, BAZNAS, Bank BCA, dan Bank Panin Dubai Syariah.

Sebanyak 150 keluarga penyandang disabilitas difasilitasi dalam perjalanan mudik ke berbagai daerah di Pulau Jawa dan Sumatra menggunakan bus dan kereta api. Peserta yang menggunakan bus diberangkatkan dari Terminal Pulo Gebang pada Kamis, 27 Maret 2025, sementara pemudik dengan kereta api berangkat dari Stasiun Senen pada Sabtu, 29 Maret 2025.

Dalam acara pelepasan pemudik, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa mudik memiliki makna sosial yang mendalam.

“Mudik bukan hanya perjalanan pulang kampung, tetapi juga momentum mempererat silaturahmi, berbagi suka dan duka, serta menjadi refleksi diri. Semoga perjalanan ini lancar, menjadi mudik yang asyik dan membahagiakan bagi kita semua,” ungkap Abdul Mu’ti dalam keterangan yang diterima, Sabtu (29/03/2025).

Ketua MPKS PP Muhammadiyah, Dr. Mariman Darto, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari hasil Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta yang menyoroti pentingnya akses transportasi inklusif bagi penyandang disabilitas.

“Kami ingin para penyandang disabilitas bisa bersilaturahmi dengan nyaman, tanpa terkendala fasilitas transportasi yang tidak ramah bagi mereka,” ujarnya.

Ketua Tim Mudik Ramah Difabel, Catur Sigit Nugroho, juga menekankan bahwa mudik adalah hak semua warga negara, termasuk penyandang disabilitas.

“Program ini bukan sekadar fasilitas perjalanan, tetapi juga bentuk advokasi nyata agar pemerintah dan masyarakat lebih peduli terhadap aksesibilitas bagi penyandang disabilitas,” tegasnya.

Salah satu peserta mudik, Aulia Amin, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya program ini.

“Ini bukan hanya soal fasilitas gratis, tetapi juga bagian dari perjuangan agar Indonesia semakin ramah bagi penyandang disabilitas. Semoga program ini bisa terus berlanjut,” harapnya.

Related Articles

Back to top button