Bertepatan dengan hari pahlawan 10 November, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukmajaya menggelar Musyawarah Pimpinan Cabang 1 bertema “Kaderisasi dan Konsolidasi Organisasi untuk Muhammadiyah Sukmajaya Berkemajuan” di SD Muhammadiyah 2 Sukmajaya.
Dihadiri oleh 54 peserta dari anggota Pimpinan Cabang, Ketua dan perwakilan Pimpinan Ranting, wakil Organisasi Otonom tingkat cabang, Majelis tingkat cabang, dan undangan lainnya, Musyawarah kali ini memutuskan 2 agenda utama: perubahan nama PCM Sukmajaya menjadi PCM Sukmajaya CIlodong dan pergantian anggota Pimpinan Cabang.
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Depok, Muhtadin Tyas membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam Universitas Djuanda ini menyampaikan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah dalam sejarahnya sangat dikenal dengan keberhasilan dalam membangun pendidikan untuk memajukan bangsa. Maka, kini saatnya melakukan repositioning gerakan pendidikan untuk percepatan membangun peradaban.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PCM Sukmajaya, Muhammad Raihan Febriansyah, mengatakan perubahan nama ini diajukan dengan berbagai pertimbangan. Pertama, dikarenakan dari delapan ranting yang menginduk ke PCM Sukmajaya, dua di antaranya berada di Kecamatan Cilodong. Kedua, sulitnya orang atau aparat pemerintahan mencari Muhammadiyah di Cilodong karena tidak ada namanya. Ketiga, perubahan nama ini sebagai langkah persiapan untuk melahirkan cabang baru PCM Cilodong ke depannya.
“Perubahan nama ini diharapkan bisa menjadi cikal bakal pemisahan, berdirinya cabang baru, PCM Cilodong. Persis seperti yang terjadi ketika lahirnya PCM Sukmajaya dari pemisahan PCM Cimanggis Sukmajaya”, jelas Raihan.
Dosen Universitas Saintek Muhammadiyah ini juga berharap tidak sekadar nama saja yang berubah, namun juga gerak langkah persyarikatan harus berubah ke arah yang lebih baik lagi. (mrf)
