Majelis dan LembagaPersyarikatan

Haedar Nashir: Ranting Muhammadiyah Harus Tingkatkan Peran dan Kualitas

PDMDEPOK.COM – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Pimpinan Pusat Áisyiyah Siti Noordjannah Djohantini menerima silaturahmi Syawalan Pimpinan Ranting Muhammadiyah-‘Aisyiyah Patran, Tegal, dan Klisat pada Ahad (13/4/2025).

Hadir juga dalam silaturahmi tersebut perwakilan dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah-‘Aisyiyah Taman Tirto.Sekadar diketahui, PRM Patran memiliki nilai historis tersendiri bagi Noordjannah, karena merupakan kampung kelahiran Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta ini. Selain itu, di daerah tersebut juga memiliki Klinik ‘Aisyiyah, yang merupakan Klinik awal berdirinya Amal Usaha Muhammadiyah dalam bidang kesehatan yang dikelola oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Moyudan.

“Sebagai orang yang lahir dan besar di Ranting Patran, kami sangat senang dengan kehadiran ketiga PRM dan PRA ini. Acara ini juga bertujuan untuk menyambung silaturahmi dan juga mencharger energi agar lebih bersemangat dan bergairah dalam menjalankan setiap aktifitas Muhammadiyah-‘Aisyiyah di ketiga PRM-PRA tersebut,” jelas Noordjannah.

Noordjannah juga mengatakan bahwa pengurus di ketiga PRM-PRA tersebut berlatarbelakang beragam, mulai petani, buruh, dan juga ASN (Aparatur Sipil Negara).

Sementara itu, Haedar Nashir dalam tausyiahnya menyampaikan bahwa silaturahmi menghubungkan persaudaraan baik senasab maupun di luar nasab yang merupakan panggilan kerahmatan untuk menyebar nilai-nilai luhur dalam diri dan juga didasari oleh keikhlasan, rasa satu perjuangan, dan ikatan jamiyah organisasi.

“Sehingga jika landasannya itu, maka aktif di organisasi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah meskipun ada perbedaan maka akan meletakkan organisasi sebagai tempat berjamiyah, tempat untuk memajukan umat, sehingga perbedaan yang terjadi itu menjadi kecil artinya,” jelas Haedar.

Haedar juga menyampaikan bahwa setiap muslim memilik kewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT, dan menjalankan fungsi kekhalifahan.

“Jika fungsi ibadah dan kekhalifahan ini dilakukan bersama-sama, maka akan jauh lebih mudah dan tinggi pahalanya, dan juga membawa dampak yang lebih luas bagi umat,” jelas Haedar.

Haedar menambahkan, bahwa kehadiran Muhammadiyah-‘Aisyiyah sejak KH Ahmad Dahlan hingga saat ini bertujuan untuk memajukan kehidupan umat, bangsa, dan negara.

“Maka ketika aktif di Muhammadiyah-‘Aisyiyah jangan pernah merasa lelah, berat dan susah. Bermuhammadiyah dan berÁisyiyah harus dilandasi dengan rasa gembira, bersemangat, ikhlas beribadah,” imbuh Haedar.

Terakhir, Haedar juga berpesan agar Ranting Muhammadiyah-‘Aisyiyah khususnya yang berada di DIY agar dapat terus meningkatkan meningkatkan peran, dan kualitas.

“PRM dan PRA yang di DIY harus terus meningkatkan kebersamaan sebagai sistem, agar DIY dapat menjadi percontohan bagi PRM-PRA lainnya, karena sejarah lahirnya Muhammadiyah di DIY, sehingga sudah sepatutnya PRM-PRA di DIY hadir menjadi Ranting-Ranting yang Istimewa,” tutup Haedar.

Related Articles

Back to top button