Alasan Muhammadiyah Menolak LGBT
PDM Depok – Oleh: Winda Agus Wulandari*
Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang didirikan di Indonesia pada awal abad 20 oleh KH. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan al-hadis, dengan salah satu cirinya adalah gerakan dakwah Islam amar makruf nahi mungkar (menyerukan yang makruf dan mencegah kemungkaran).
Muhammadiyah sebagai organisasi Islam, jelas menolak LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Pada dasarnya, penolakan Muhammadiyah terhadap LGBT sesuai dengan perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW, juga sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Kepribadian yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana bunyi Pasal 29 Ayat 1: Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Jika kita mendaras kisah kaum Nabi Luth AS, yang diceritakan dalam surah Al-A’raaf 80-84: Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini).”
“Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang melampaui batas.” Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Usirlah mereka (Luth dan pengikutnya) dari kotamu ini, sesunggunya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri.”
Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu) maka perhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kriminal itu.
Dalam Al-A’raaf 84 dan Al-Hijr 73-76, Allah Ta’ala mengkabarkan tentang azab yang ditimpalkan kepada kaum Nabi Luth Alaihis salam, yaitu berupa siksaan yang sangat mengerikan.
Mari kita bahas beberapa gerakan LGBT yang telah ada di dunia maupun di Indonesia di antaranya:
- Pride month June, yakni Bulan Kebanggaan LGBT biasanya dibulan Juni, yang di dedikasikan untuk perayaan dan peringatan kebanggaan lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Pride month dimulai setelah kerusuhan stonewall, serangkaian protes pembebasan gay pada tahun 1969.
- ILGA EUROPE, ILGA (International lesbian, gay, bisexual, trans and intersex association) adalah Federasi dunia diikuti 1100 organisasi dari 110 negara berkampanye untuk hak-hak lesbian, gay, biseksual, transgender, dan interseks. Sudah berdiri sejak tahun 1978.
- International Day Against Homophobia Transphobia And Bibhobia (IDAHOBIT) adalah Hari Internasioanal melawan Homofobia, Transfobia, dan Bifobia adalah hari yang ditetapkan pada tanggal 17 Mei dengan tujuan untuk mengkoordinasikan kesadaran akan pelanggaran hak LGBT dan mendorong ketertarikan terhadap perwujudan hak-hak LGBT di seluruh dunia.
Dalam dialog nasional di Bali tahun 2013, dihasilkan laporan UNDP “Being LGBT in Indonesia” (support USAID), yakni Hidup sebagai LGBT di ASIA: LAPORAN NASIONAL INDONESIA. Tinjauan dan analisis partisipatif tentang Lingkungan hukum dan sosial bagi orang dan masyarakat madani lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
Beberapa bahaya LGBT yang dapat merusak generasi bangsa Indonesia dan menambah beban negara di antaranya: Tersebarnya HIV/AIDS dan penyakit-penyakit lainnya. Untuk pengobatan penderita HIV/AIDS per orang sekitar Rp500.000-Rp1.000.000 per bulan. Bayangkan dengan jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia 515.455 kasus selama Januari-september 2023, biaya yang dikeluarkan sekitar Rp515.4 milyar, per tahun sekitar Rp6 trilyun.
Bukan lagi sebagai urusan pribadi, tetapi sudah menjadi beban negara. Kondisi ini menurut Kemenhan RI merupakan Proxy War, yakni perang antara dua belah pihak atau lebih, tetapi mereka yang berperang tidak berhadapan secara langsung melainkan mendompleng pihak ketiga. Lalu, bagaimana Muhammadiyah menolak LGBT:
- Menolak LGBT berarti kita sebagai warga Muhammadiyah meningkatkan kualitas tarbiyah syakhsiyyah Islamiah secara menyeluruh dari berbagai aspeknya serta berharap, bermohon dan bermunajat kepada Allah.
- Kita sebagai warga Muhammmadiyah dan rakyat Indonesia meminta kepada negara untuk menghadirkan norma yang jelas bagi LGBT. Norma yang sesuai dengan keyakinan mayoritas masyarakat Indonesia yang mayoritas menolak LGBT.
- Menolak LGBT berarti kita warga Muhammadiyah menolak konsep yang dipaksakan oleh pihak yang menginginkan LGBT tersebar, dianggap normal, dianggap sehat dan halal, dan pada akhirnya dilegalkan dan pada akhirnya dilegalkan pernikahan sejenis. Karena prinsip yang diusung Gay Politics yakni secara biologis homosexual genetic, secara psikologis homosexual tidak dapat disembuhkan, secara sosiologis homosexual tidak boleh dibedakan.
- Menolak LGBT berarti warga Muhammmadiyah menolak upaya berbagai organisasi yang bekerja memprogandakan LGBT di Indonesia dengan bernbagai bentuknya. Karena gerakan LGBT merupakan gerakan internasional yang sistematis, terencana, dengan pendanaan yang besar.
- Menolak LGBT berarti kita Warga Muhammadiyah hendaknya aktif dan mendukung berbagai upaya untuk mencegah dan menghadapi serangan Proxy war, di antaranya dengan melakukan kajian dan pahami bagaimana mereka merusak kita.
Mari kita jaga anak kita, peserta didik kita, teman kita, sahabat kita, orang terdekat kita dari bahaya LGBT. Mari sebagai warga Muhammadiyah Kota Depok bergerak melakukan pencegahan LGBT di Indonesia umumnya dan khususnya di Kota Depok dengan apa pun posisi kita sebagai perwujudan gerakan dakwah Islam amar makruf nahi mungkar. Sebagai estafet perjuangan pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan.
*Anggota Nasyiatul Aisyiyah Kukusan, Alumni PKM II dan Anggota LHKP Kota Depok